Rabu, 20 Juni 2018

Kepadamu...

Kepadamu,
Dari aku yang baru.

Aku adalah bagian kecil diantara berjuta orang diluar sana yang ingin membahagiakanmu.

Menerimanya dengan ikhlas dan lapang dada.
Menerimanya untuk memberikan yang terbaik dengan cinta seutuhnya.

Kepadamu,
Seseorang yang pernah patah dimasa lalu.
Mungkin Tuhan mentakdirkan aku dan kamu bertemu untuk memudarkan luka luka lamamu.

Untuk orang orang yang kesekian kali.

Kau tarik aku di kehidupanmu.
Dan hanya kamu satu satunya yang berhasil membuatku mau tanpa adanya ragu.

Kau senyum padaku diawal cerita.
Kau tertawa denganku dan kau bercerita.
Kau bawa aku hanyut untuk menyambut masa depan.

Tapi,
Tiba tiba kau perlahan runtuhkan semestaku.
Perlahan kau buatku pilu dengan cerita cerita rindumu pada nya.
Pada seseorang yang kau cintai dulu.
Pada seseorang yang kau harapkan saat itu.

Apakah kau tidak tahu ?
Atau pura pura tidak menahu ?

Aku menahan sakit atasmu.
Ku peluk kamu, kupinjami bahkuku, ku hapus air matamu. Agar kau bisa bahagia.

Tapi, sayangnya...
Usahaku adalah sebuah kesia-siaan.
Kau tetap saja masih menghubunginya.
Masih menganggap dia juaramu hingga sekarang.

Dan aku selalu kau abaikan.

Bukankah kamu yang menarik ku ?
Mengatakan bahwa tidak perlu ragu ?

Tapi, maaf...
Perlahan lahan semestaku kau runtuh hingga ragupun tumbuh.

Jika saja kau mampu memahami hidupku.
Yang dulu juga ada masa lalu.
Masa lalu yang bisa jadi lebih indah dibanding denganmu.

Apakah kau juga setangguh aku ??
Mendengar kabar bahwa aku dengan mereka yang dulu.

Tertawa lepas di belakangmu,
Mengingat kenangan lama itu.

Apakah kau siap ?
Menyadari bahwa mereka lebih hebat ?

Apakah kau juga siap ?
Melawan hatimu yang resah pada rindu yang tak berbalas.

Tapi,
Aku tidak Setega itu padamu.

Aku bukan orang yang senang memainkan perasaan orang lain.

Aku tidak suka dengan sesuatu yang hanya merusak hubungan kita.

Oleh karenanya,
Aku berkomitmen padamu. Meski kamu belum tentu seutuhnya berkomitmen atas ucapanmu.

Berulang kali ku katakan "Tidak" pada mereka yang mendekat.

Apa kau tau alasannya ?

Alasannya adalah karena kamu yang aku pertahankan.

Aku tidak ingin kau rasakan apa yang aku rasakan saat tertular sakit hatimu.

Aku sudah tutup rapat rapat masa lalu ku demi kamu.

Bukan karena aku terlalu berharap padamu.

Melainkan, aku hanya tidak ingin orang baru. Datang, berniat untuk menjadi terbaik bagiku yang sekarang dan nanti. Malah aku sia siakan hatinya dengan menularkan masa lalu ku.

Aku ingin menanam kebahagiaan dan kedamaian di hatimu. Bukan duri duri keraguan bahkan air mata yang membuat duka itu.

*Terkadang hidup sekonyol itu. Menghadirkan orang baru. Mengharap melupakan luka lama itu. Tapi malah menularkan penyakit. Situ sembuh sini yang sakit. Setega itukah pada hati yang tidak bersalah. ? *

Jangan begitu...
Aku tidak ingin kau menyesal untuk kali kedua hanya karena masa lalumu. Tutup rapat kotak itu. Jangan kau buka buka lagi.

Bukalah jika rindu.
Tapi jangan terlalu sering.
Ingat, ada seseorang yang tulus mencintaimu.

Jangan sakiti hatinya...
Kau harus bertanggung jawab.
Karena cinta yang tumbuh dibenaknya.

Jika kau mengecewakannya.
Maka jangan harap kesempatan kedua.

Dia bukan seperti mantanmu.
Yang masih saja membuka kesempatan kesempatan baru.
Tapi tetap saja meninggalkanmu.

Dia adalah orang baru.
Yang hanya membukakan pintu satu.
Namun tidak pernah membukakan pintu pada orang orang yang dulu atau bahkan yang baru. Kecuali...

Kamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dear : Kamu

untuk kamu seseorang yang teramat aku cintai. kau boleh saja marah padaku. yang selalu datang dan pergi dari kehidupanmu. kau boleh saja ...